HMI
sebagai organisasi kader juga diharapkan mampu menjadi alat perjuangan dalam
mentrasformasikan gagasan dan aksi terhadap rumusan cita yang ingin di bangun
yakni tercantum dalam pasal 4 anggaran dasar (AD HMI) yaitu , terbinanya insan
akademis , pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas
terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.
Dalam
aktivitas kesehariannya, HMI sebagai organisasi kader platform yang jelas dalam
menyusun agenda, perlu mendekatkan diri pada realitas masyarakat dan secara
intens berusaha membangun proses dialektika secara objektif dalam pencapaian
tujuannya. Daya sorot HMI terhadap persoalan tergambar pada penyikapan
kader yang memiliki keberpihakan
terhadap kaum tertindas serta memperjuangkan kepentingan kelompok ini dan
membekalinya dengan senjata ideologis yang kuat untuk melawan kaum penindas.
Agar
dapat mewujudkan cita-cita tersebut, maka seharusnya perkaderan HMI diarahkan
pada proses rekayasa pembentukan kader yang memiliki karakter nilai dan
kemampuan yang berusaha melakukan transformasi watak dan kepribadian seorang
muslim yang utuh. Sikap dan wawasan intelektual yang melahirkan kritisme, serta
orientasi pada kemampuan profesionalisme. Oleh karena itu untuk memberikan ilai
tambah yang optimal bagi perkaderan HMI, maka ada tiga hal yang harus diberi
perhatian serius yaitu rekrutmen calon kader. Dalam hal ini, HMI harus
menentukan prioritas rekrutmen calon kader dari mahasiswa pilihan, yakni input
kader yang memiliki integritas pribadi bersedia melakukan peningkatan dan
pengembangan yang terus menerus serta berkelanjutan, memiliki orientasi
prestasi dan memiliki potensi leadership, serta memiliki kemugkinan untuk aktif
berorganisasi.
Kedua,
proses perkaderan yang dilakukan sangat ditentukan kualitas pengurus sebagai
penanggung jawab perkaderan, pengelola latihan, pedoman perkaderan dan bahan
yang dikomunikasikan serta fasilitas yang digunakan.
Ketiga
iklim dan suasana yang dibangun harus kondusif bagi pertumbuhan dan
pengembangan kualiats kader, yakni iklim yang menghargai prestasi individu,
mendorong gairah belajar dan bekerja keras, merangsang dialog dan interaksi
individu secara demokratis dan terbuka untuk membangun sikap kritis yang
menumbuhkan sikap dan pandangan futuristik serta menciptakan media untuk
merangsang tumbuhnya sesivitas dan kepedulian terhadap lingkunga sosial yang
mengalami ketertindasan.
Menurut
AS. Hornby (dalam kamus oxford Advanced
learners Dictionary) dikatakan bahwa “ cadre
is a small group who are specially chosen and trained for a particular purpose,
atau cadre is a member of this kind of
group ; they were become the cadres of a new community party”. Jadi
pengertian kader adalah “sekelompok orang yang terorganisir secara terus
menerus dan akan menjadi tulang punggung organisasi bagi kelompok yang lebih
besar”. Hal ini dapat dijelaskan, pertama seorang kader bergerak dan terbentuk dalam
organisasi, mengenal aturan permainan organisasi dan tidak bermain sendiri
sesuai dengan selera pribadi.
Bagi
HMI aturan aturan itu sendiri bermakna sebagai alat perjuangan untuk
mentransformasikan nilai-nilai keislaman yang membebaskan (liberation force) dan memiliki keberpihakan yang jelas terhadap
kaum tertindas.
Seorang
kader juga punya komitmen yang terus menerus , tidak mengenal semangat musiman
tapi utuh dan istiqomah dalam memperjuagkan dan melaksanakan kebenaran, selain
itu seorang kader harus mempunyai bobot dan kualitas sebagai tulang punggung
atau kerangka yang mempu menyangga kesatuan komunitas manusia yang lebih besar.
Jadi, fokus penekanan kaderisasi adalah pada aspek kualitas, kemudian kader
juga harus mempunyai visi dan perhatiaan yang serius dalam merespon dinamika
sosial lingkungannya dan mampu melakukan rekayasa sosial.
Kader
HMI adalah anggota HMI yang telah melalui proses perkaderan sehingga memiliki
ciri kader sebagaimana dikemukakan di atas dan memilki integritas kepribadian
yang utuh : beriman, berilmu, beramal shaleh sehingga siap mengemban tugas dan
amanah kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara.
Perkaderan
adalah usaha organisasi yang dilaksanakan secara sadar dan sistematis selaras
dengan pedoman perkaderan HMI, sehingga memungkinkan seorang anggota HMI
mengaktualisasikan potensi dirinya menjadi seorang kader muslim intelektual
profesional yang memiliki kualitas insan cita.
Comments
Post a Comment