“Herakleitos
berpendapat bahwa api periodik adalah tuhan yang kekal, bahwa takdir adalah
logos yang memunculkan segala hal yang ada lewat persaingan antar hal-hal yang
berlawanan. Herkleitos mengatakan bahwa segala sesuatunya muncul seturut
takdir, dan bahwa takdir itu sama dengan keniscayaan. Herakleitos mendukung
pendapat bahwa esensi dari takdir adalah logos yang menyebar dalam seluruh
realitas. Realitas kita ini adalah sebuah tubuh dari either, benih dari mana semesta
ini muncul dan(benih) bagi periode sesuai dengan ukuran yang sudah ditetapkan.”
“itulah
mengapa kita harus mengikuti apa yang sama, atau apa yang menjadi milik bersama
semua orang. Sebenarnya, apa yang sama
untuk semua orang adalah persis sama dengan apa yang menjadi milik bersama.
Namun, meskipun logos itu sama bagi semua orang, kebanyakan orang hidup
seolah-olah mereka memiliki pengertian sendiri-sendiri”
“Herakleitos
mengatakan bahwa yang menyeluruh adalah yang terbatas dan tak terbatas, menjadi
(dan) tak menjadi, mortal (dan imortal), logos, kekal, ayah, anak, tuhan adil
dan mengatakan : jangan dengarkan aku, tetapi dengarkanlah logos, dan sangat
bijaksana menerima bahwa yang menyeluruh adalah satu”
Bahwa
api berfungsi sebagai logos dan tuhan, memerintah segala hal berubah menjadi
udara lalu bertransformasi menjadi kelembaban yang lalu ia sebut sebagai lautan
dan dari lautan pada gilirannya,
munculah tanah, langit dan segala hal yang ada di dalamnya. Cara semua
hal kembali lagi ke asal semula dan terbakar semuanya dalam api.
“Tuhan
adalah siang hari dan malam hari. Musim dingin dan musim panas, perang dan
damai, kekayaan dan kelaparan (maksudnya, segala hal yang bertentangan); ia
mengambil bentuk yang beraneka ragam, mirip dengan minyak zaitun, saat
dicampurkan dengan rempah tertentu, ia lalu diberi nama yang berbeda-beda
sesuai dengan bau yang muncul darinya”
“hidup
dan mati, bangun atau tidur, muda atau tua, semua sama saja, karena
masing-masing berubah ke lawannya dan sebaliknya”
Harus
dimengerti bahwa perang itu sesuatu yang biasa, bahwa pertentangan adalah
keadilan, dan bahwa segala sesuatunya muncul dan mati seturut dengan
pertentangan dan keniscayaan”
Comments
Post a Comment