Marx hidup setelah dua revolusi
besar pecah di daratan eropa, yaitu revolusi kaum borjuis di Perancis dan
Revolusi Industri di Inggris. Revolusi politik di Perancis mengantarkan kaum
borjuis berkuasa dalam bidang politk dan ekonomi. Perkembangan ekonomi kapitalis
sangat cepat sekali dan industry juga berkembang cepat. Namun akibatnya ialah
jurang makin lebar antara kaum kapitalis yang kaya raya dengan rakyat jelata
yang miskin. Di Inggris pun demikian juga, setelah mesin-mesin modern
ditemukan, kegiatan industry berubah total. Tenaga kerja manusia di geser oleh
hadirnya mesin-mesin modrn tersebut, akibatnya pengangguran merajalela,
kemiskinan, kesengsaraan dan penderitaan menimpa kaum buruh.
Dalam keadaan social yang
demikian itu, Marx bangkit dengan pikiran-pikiran yang penuh kritik terhadap
keadaan social yang semakin ruwet. Rakyat jelata dihisap dan ditindas oleh dua
pihak, yaitu di kota mereka dihisap dan ditindas oleh kaum kapitalis, sedang
didesa mereka dihisap oleh tuan tanah. Marx mendapat pengaruh dari
pemikir-pemikir sebelumnya, yaitu dari kaum sosialis kiri, Hegel, dan feurbach.
Marx menampilkan dua senjata untuk mengisi atau mengatasi keadaan social yaitu
dengan kritik social melalui pemikiran filososfisnya dan dengan tindakan yaitu
melalui perjuangan kaum miskin.
Hal ini tercermin dalam These of
feurbach yang ke IX : “kaum filsuf hingga saat ini hanyalah menafsirkan dunia
ini dengan berbagai cara: yang paling penting ialah mengubah dunia”. Dengan
demikian, Marx mengutamakan perubahan keadaan social melalui perjuangan atau
revolusi untuk menyelamatkan rakyat jeata dari kemiskinan, kesengsaraan dan
penderitaan, sehingga dapat dibangun suatu kerajaan dunia yang bebas dari
penderitaan.
Comments
Post a Comment