Socrates
dilahirkan di Athena ( 470 S.M ). Dia bukan keturunan bangsawan atau
orang berkedudukan tinggi. Melainkan anak dari seorang pemahat bernama
Sophroniscus dan ibunya seorang bidan bernama Phaenarete. Setelah ayahnya
meninggal dunia, Socrates manggantikannya sebagai pemahat. Tetapi akhirnya dia
berhenti dari pekerjaan itu dan bekerja dalam lapangan filsafat dengan dibiayai
oleh seorang penduduk Athena yang kaya.
Socrates
mempunyai kepribadian yang sabar, rendah hati, yang selalu menyatakan dirinya
bodoh. Meskipun dia orang yang berilmu, tapi dia dalam memilih istri bukan dari
golongan orang baik-baik dan pandai. Socrates Xantippe menikah dan memiliki
tiga orang anak: Lamprocles, Sophroniscos dan Menexene. Selama hidupnya dia
mengambil bagian pada tiga kampanye militer: pada awal perang Peloponesis,
antara 432-429 SM, di 424 SM dalam pertempuran di Delion dan di 422 dalam
ekspedisi Amphipolis.
Masa Socrates
bertepatan dengan masa kaum sofis. Karena itu pokok pembahasan filsafat
Socrates hampir sama dengan pokok pembahasan kaum sofis. Tetapi ada perbedaan
yang nyata antara pendapat Socrates dan pendapat kaum sofis itu. Dengan sekuat
tenaga Socrates menentang ajaran para sofis. Dia membela yang benar dan
yang baik sebagai nilai obyektif yang harus diterima dan dijunjung tinggi oleh
semua orang. Dalam sejarah umat manusia, Socrates merupakan contoh istimewa dan
selaku filosof yang jujur juga berani. Karena populernya, Socrates yang tidak
pernah bergambar, tergambar wajahnya dengan sejelas-jelasnya di muka tua dan
muda berbagai keturunan. Dari gambarnya yang tergambar dalam jiwa setiap orang
itu kemudian orang membuat patungnya yang serupa sekali dengan wajahnya yang
sebenarnya.
Pada tahun 399
M, usia 37 tahun dia diadili di pengadilan Athena dan dituntut hukuman mati
dengan tuduhan dia telah meracuni pikiran-pikiran kaum muda dengan
ajaran-ajarannya serta ketidak percayaannya pada ketuhanan (dewa-dewa), oleh
para penuntutnya : Meletos, Anytos, dan Lycon. Socrates menolak Lysias,
pengacara dan membela dirinya. Dia telah tinggal di penjara selama 30 hari dan
selama waktu ini menerima kunjungan dari teman-temannya. Mereka mengusulkan dia
rencana melarikan diri, tetapi Socrates menolaknya.
Tidak sedikitpun
Socrates takut dengan hukuman yang diterimanya, bahkan seorang temannya,
muridnya maupun tentara yunani saat itu, meminta Socrates untuk menarik
kata-kata dan pemikirannya. Namun ternyata Socrates justru memilih mati
daripada mengkhianati kebenaran yang sudah diyakininya karena Bagi Socrates,
mati dalam keyakninan lebih bernilai daripada mengorbankan keyakninan itu
sendiri. Socrates berdedikasi jam terakhir hidupnya untuk percakapan dengan
teman-temannya pada tema keabadian jiwa. Dia telah mandi dan sebelum matahari
terbenam ia minum cangkir dengan racun dan kata-kata terakhirnya adalah:
“Criton, aku berutang Asclepios satu ayam, jangan lupa untuk memberikannya”.
Socrates meninggal pada tanggal 7 Mei 399 SM.
sumber : https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/21/filsafat-socrates/ (edit)
Comments
Post a Comment