Metode Penyampaian Materi Nilai-nilai Dasar Perjuangan HMI BAB 1 & 2[1] Oleh : Agustian Hutriady


A.    Pemahaman NDP sebagai ideology HmI

Nilai-nilai dasar perjuangan (NDP) HmI merupakan materi inti dari materi training HmI. Berfungsi sebagai ideology yang bearti berfungsi sebagai cara pandang kader HmI terhadap pola pikir dan sikap prilakunya sebagai mahasiswa.

Sebagai ideology, HmI mempunyai peranan yang lebih daripada 4 materi inti lainnya. NDP menjadi ruh/jiwa perkaderan HmI, sehingga penanaman tentang pemahaman NDP sebagai ideology HmI harus benar-benar di pahami secara sadar oleh instruktur HmI atau yang berkutat di bidang perkaderan untuk mencapai 5 kualitas insane cita HmI.

Sebelum menyampaikan materi ini, instruktur NDP harus memahami perannya sebagai ideolog HmI yang bertugas menyampaikan islam yang universal khas HmI.

B.     Metode penyampaian materi NDP Bab 1

Inti materi NDP Bab 1 adalah keniscayaan manusia sebagai mahluk yang mesti mempunyai kepercayaan. Masalah yang timbul adalah kepercayaan manusia yang banyak tercampur dengan kebudayaan yang susah menerima perubahan.
Sifat relative manusia meniscayaan manusia untuk harus menerima adanya kepercayaan mutlak yang menjadi sandaran hidupnya.
Yang mutlak berarti yang meng-universal sehingga ke-universal-an kebenaran tersebut harus lah kebenaran objektif yang hanya mempunyai satu identitas kebenaran. Satu identitas kebenaran yang mutlak yang kita menyebutnya yang Ilahiah atau Tuhan yang ber-identitas sebagai Allah SWT.
Penyerahan total kepada satu kebenaran mutlak disebut islam, pemeluknya disebut muslimin. Sehingga menimbulkan konsekuensi hanya satu kebenaran mutlak yang dalam islam disebut sebagai prinsip tauhid tercemin dalam tafsir pernyataan syahadat.Syahadat juga menimbulkan konsekuensi kebebasan manusia sebagai mahluk humanisme.

Dari inti materi tersebut tercermin secara tersirat bahwa NDP HmI samasekali tidak bertentangan dengan tujuan HmI itu sendiri malah NDP merupakan pola pikir kader yang berfungsi mencapai tujuan HmI.

Dikarenakan NDP itu berkesinambungan bab perbab, Bab 1 merupakan dasar tauhid yang menjadi awal pemikiran atau doktrinitas tauhid khas mahasiswa HmI. Bab 1 menjadi sangat penting karena akan berpengaruh terhadap pemahaman menyeluruh semua Bab NDP HmI.

Dengan demikian metode yang di gunakan juga perlu diperhatikan. Metode penyampaian NDP Bab 1 bisa di bagi menjadi metode brainstroming dan brainwashing.

Brainstroming di gunakan kepada situasi dan kondisi training yang mempertimbangkan, menghargai kualitas keimanan peserta yang sudah tertanam sebelum mengikuti basic training HmI. Metode penyampaian bersifat diskusi umum, ceramah disertai dengan studi kasus dan beberapa group-group diskusi yang kontruktif.
Instruktur harus bisa menghidupkan forum training sehingga tidak membosankan dan cenderung menggurui. Instruktur harus paham benar bahwa materi yang di bawakannya adalah materi dasar HmI.

Brainwashing digunakan dengan men-dekontruksi pemikiran peserta training dengan diskusi yang mencoba membongkar atau berlawanan dengan keyakinan/keimanan peserta selama ini. Diskusi dekontruksi ini bertujuan menggugah kesadaran peserta tentang keyakinan kebenaran yang dipeluknya selama ini dan menunjukkan kerapuhan sandaran hidupnya yang selama ini berdasarankan tanpa pemikiran atau pencarian kebenaran mendalam.
Selanjutnya mengambil tolok ukur pencarian kebenaran mutlak yang dicontohkan Nabi Ibrahim A.S setelah proses dekontruksi yang dirasa cukup, peserta diarahkan kepada pencarian kebenaran yang sesungguhnya dengan pemikiran intelektual khas mahasiswa, mengusung misi NDP itu sendiri keislaman, keIndonesiaan dan kemahasiswaan.
Metode yang digunakan adalah diskusi-diskusidekonstruktif kemudian konstruktif.
Instruktur harus memahami metode ini mengharuskan langkah metode konstruksi yang maksimal untuk mencapai misi NDP itu sendiri.

C.     Metode penyampaian materi NDP BAB  2

Inti yang harus disampaikan dalam materi ini adalah, pemahaman manusia sebagai penciptaan manusia yang tertinggi, peran manusia sebagai khalifah dibumi, dan dasar kemanusiaan manusia.

Metode yang digunakan adalah brainstorming dengan ceramah dan diskusi yang konstruktif disertai dengan contoh dan studi kasus yang relevan. Materi bab 2 harus dipahami sebagai konsekuensi manusia yang berTuhan dan relevan dengan bab sebelumnya.

Instruktur harus memahami bahwa materi ini bertujuan untuk menggugah peserta tentang sifat dasar kemanusiaannya. Sehingga materi ini diharapkan untuk merubah akhlak peserta yang dapat mengarahkan kepada prilaku manusia yang sesuai dengan prinsip tauhid seperti dijelaskan bab sebelumnya.

kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia menyuruh berbuat makruf dan mencegah dari mungkar dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Diantara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik” (QS Ali Imran : 110)




[1] Disampaikan pada Instructur training HMI Cabang Jakarta Timur, 24-1-2013, Graha Insan Cita Depok

Comments