Organisasi
ini di sebut sebagai organisasi mahasiswa terbesar dan tertua di Indonesia yang
mengalami fase-fase sejarah penting yang tidak bisa di pisahkan dari
perkembangan sejarah bangsa Indonesia. Karena Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
berdiri pada tanggal 5 Februari 1947, 2 tahun setelah deklarasi proklamasi
kemerdekaan negara Indonesia oleh Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945. Wajar
jika HMI mendominasi atau mewarnai sejarah bangsa ini mengingat eksistensinya
yang terus berkembang hingga saat ini.
Sebuah
organisasi tidak lepas dari pendirinya, di cetuskan oleh Lafran Pane seorang
mahasiswa Sekolah Tinggi Islam saat itu (sekarang bernama Universitas Islam
Indonesia) pada tanggal 5 Februari 1947 saat jam kuliah tafsir dari Bapak
Husein yang di gunakan untuk kepentingan suatu rapat pembentukan organisasi
mahasiswa yang di sebut Himpunan Mahasiswa Islam.
Dalam
rapat tersebut Lafran Pane selaku pimpinan rapat menyatakan :
1.
Rapat hari ini adalah rapat pembentukan
satu organisasi Islam dimana anggaran dasarnya sudah disiapkan
2.
Pada hari ini bukan lagi mempersoalkan
perlu atau tidaknya mendirikan organisasi mahasiswa islam
3.
Di antara saudara-saudara boleh ada yang
setuju dan boleh tidak setuju. Namun demikian, walaupun ada yang tidak setuju,
pada hari ini organisasi mahasiswa islam ini
secara formal harus berdiri karena persiapannya sudah matang[1]
Selanjutnya
ada banyak reaksi pro kontra terhadap lahirnya organisasi mahasiswa ini
mengingat sebelum HMI muncul sudah berdiri terlebih dulu Persatuan Mahasiswa
Yogyakarta. Tetapi seperti yang bisa ketahui faktanya HMI masih tetap exist
sampai sekarang mewarnai sejarah peradaban bangsa.
Berikut
fase-fase perkembangan Organisasi HMI :
a. 1947-1965
disebut fase pengokohan organisasi, mempertahankan keutuhan bangsa dan islam,
perjuangan bersenjata, tantangan melawan PKI dll
b. 1966-1984,
disebut fase kebangkitan, pelopor ORBA, modernisasi/ pembangunan, pembaharuan
pemikiran islam
c. 1985-1997,
saran dan kritik terhadap ORBA, + GOLKAR, koreksi dan pembangunan
d. 1998-dst,
membangun Indonesia baru, mengawal proses reformasi[2]
Berdasarkan
fase-fase tersebut walaupun secara singkat dapat diambil pemahaman bahwa HMI
sudah berjuang dalam perjalanan sejarah peradaban Indonesia walaupun tidak bisa
dipungkiri hal-hal yang berhubungan dengan konflik organisasi konflik,
munculnya HMI MPO misalnya pada tahun 1985 karena penerapan asas tunggal.
Tetapi
membahas perpecahan HMI dengan HMI MPO
seperti membuka aib organisasi sehingga kita harus kembali kepada
bagaimana organisasi ini di dirikan pertama kali nya.
Adapun
latar belakang lahirnya HM tersebut dapat diringkas sbb :
- Penjajahan Belanda dan Tuntutan kemerdekaan
- Kesenjangan dan Kejumudan serta kebutuhan pemahaman agama
- Munculnya polarisasi politik
- Kedudukan perguruan tinggi yang strategis
- Pluralitas bangsa
- Tuntutan modernisasi dan tantangan masa depan
Sebagai
organisasi mahasiswa islam yang sudah berumur tua, HMI telah mengalami
periodisasi pasang-surut dalam membangun sebuah organisasi kader sebagai upaya
institusionalisasi perkaderan mahasiswa islam yang sistematis untuk mewujudkan
organisasi modern. Dalam tahap pembangunan institusionalisasi yang berlangsung
tersebut, HMI telah menjadi bagiann dari proses sosial yang diterima menjadi
bagian dari struktur sosial masyarakat kita yang dengan alumniya mewarnai dalam
berbagai lapisan sosial masyarakat baikdikampus, pemerintahan, artai politik,
swasta dan lemabaga swadaya masyarakat.
Namun
akhir-akhir ini kita melihat bagaimana HMI dipandang mengalami penurunan dalam
dinamika intelektualnya. Namun jika kita sadar lebih awal dengan kondisi
tersebut akan mungkin dapat berbalik jadi kebangkitan kembali, yaitu ketika
kondisi-kondisi sosial diciptakan untuk menjadi kodisif bagi perkembangan HMI
yang lebih adaptif dengan perubahan. Dan kita harus optimis dengan pandangan
dan harapan akan adanya arus balik kebangkitann HMI.
[1]
Agussalim Sitompul, Sejarah Perjuangan HMI; Himpunan Mahasiswa Islam
(1947-1975), 2008, hal 13
[2]
Basic Training Manual HMI Komisariat Trisakti Cabang Jakarta Timur, hal 14
Comments
Post a Comment