Tuhan mendengar Doa Bunda


Apa lagi yang dapat dikatakan oleh ibu untuk membesarkan hatiku selain “ lakukan yang terbaik dari mu, jangan dipikirkan yang disini semua ada jalannya dari Tuhan” ungkapan puitis dari ibuku justru memperdalam renunganku seperti apa kisah dan kesah dari ibu sementara ku menikmati fasilitas di Jakarta ?
Teman2 nya bercerita tentang anak2 nya yang sedang kuliah diluar Sungailiat, sementara dia tersenyum mendengar tampak ingin sekali bernostalgia dulu tahun 2002 ketika mengantarku ke Jakarta di Pelabuhan Belinyu. Anaknya kini benar2 menjadi pecundang setelah sempat berhasil anaknya hanya bisa meratap menyesali kehidupan “ganas”nya. Anaknya menjadi aktivis sok idealis tapi kecewa dengan sangat telaknya, menjadi supervisor di usia muda tapi hancur dengan kesombongannya sendiri. Dia tidak lagi dapat membanggakan anaknya, mungkin foto wisuda sarjanaku yang dipajang di ruang TV minimal cukup menenangkan segala kegelisahannya.
Ibu ku terlalu tegar untuk bercerita tentang kesedihan hatinya yang sampai saat ini belum terbagi. Dia meminum racun hidupnya sendiri..bebannya terlalu berat..
Bunda tercinta
Berkali-kali ku bilang “ tidak mampu…” berkali-kali juga kau bilang sudahlah jangan dipikirkan lakukan saja! Masih ingat setahun yang lalu bunda bilang “ kerja yang rajin selesaikan kuliahnya dengan baik” aku berusaha dan hari ini semuanya Gagal!!
Tapi Bunda, Tuhan tidak membenci kita kan ? Tuhan melihat perjuangan dan mendengar doa bunda !!

Comments