Islam

Agama, pandangan hidup yang di bawa oleh Muhammad Bin Abdullah pada 610 M
Agama yang kemudian di sebut islam (islam : penyerahan diri) ; seorang muslim adalah seorang pria atau perempuan yang tunduk kepada Allah dan ketentuanNya, yakni agar umat manusia berlaku adil satu sama lain, tidak pandang bulu dan saling mengasihi. Sikap ini terungkap dalam sujud ritual shalat yang harus dijalankan oleh Muslim tiga kali sehari (kelak jumlah shalat ini akan ditingkatkan menjadi lima kali sehari). Etika suku yang telah berkembang pada masa sebelumnya adalah persamaan derajat, orang-orang arab tidak setuju dengan gagasan tentang monarki, dan mereka merasa jijik untuk menyembah-nyembah di lantai layaknya seorang budak. Akan tetapi, sujud dirancang sedemikian rupa untuk mengimbangi arogansi dan egosentrisme yang sedang tumbuh dengan cepat di Mekah. Postur tubuh mereka akan mendidik ulang kaum muslim, mengajar mereka untuk mengesampingkan kebanggaan dan sifat mementingkan diri sendiri, dan mengingat bahwa di hadapan Tuhan mereka bukanlah apa-apa. Dengan tujuan untuk memenuhi ajaran inti Al-Quran,  kaum muslim juga diharuskan memeberikan sebagian dari pendapatan mereka kepada kaum miskin dalam bentuk sedekah (zakah). Mereka juga berpuasa di bulan ramadhan untuk mengingatkan diri mereka akan kekurangan kaum miskin, yang tidak mampu makan dan minum kapanpun yang mereka ingin.
Oleh karena itu, keadilan sosial merupakan kebajikan utama dalam islam. Sebagai tugas utnuk membangun komunitas (ummah) yang ditandai dengan kasih sayang, dimana terdapat distribusi kekayaan yang adil. Ini jauh lebih penting daripada ajaran doktrin apapun tentang Tuhan. Pada kenyataannya, Al Quran memiliki suatu pandangan negatif atas spekulatif teologis, yang disebutnya zannah, yaitu kecendrungan untuk memperturut pikiran dalam hal yang tidak dapat dilukiskan dan tidak dapat dipastikan oleh siapapun dengan cara apapun. Tampaknya tidak ada guna berdebat mengenai ajaran-ajaran yang mendalam seperti ini; tetapi yang jauh lebih penting adalah usaha (jihad) untuk hidup di jalan yang telah ditetapkan Tuhan bagi umat manusia. Kesejahteraan politik dan sosial ummah akan memiliki nilai suci dalam islam. Jika ummah sejahtera, maka hal itu merupakan pertanda bahwa kaum muslim hidup sejalan dengan kehendak Tuhan, dan pengalaman hidupdalam suatu komunitas yang benar-benar islami, yang menentukan penyerahan diri kepada Tuhan, akan memberikan kepada seorang muslim suatu keintiman dengan Yang Suci. Konsekuensinya,mereka akan menerima hinaan dan kemalangan yang diterima ummah, sebagaimana para pemeluk kristen menghina Tuhan dengan menginjak-injak injil atau merobek-robek Ekaristi.

Comments