Dari Pengalaman Perang Uhud


Thanks to : Sayyid Qutb dalam “Inilah Islam”  hal : 16
“Sederhana, tapi semoga mampu membuat mu tak lelah berjuang… agar kamu mengerti bahwa sakit mu belum seberapa dan sakit itu bukanlah “sakit” yang sesungguhnya”
….bukan dengan celaan, akan tetapi dengan kesakitan dan darah mengalir….dan dengan membayar harga yang mahal, yaitu berupa kekalahan sesudah menang, dan kerugian sesudah untung, serta luka-luka yang diderita oleh semua anggotanya, maupun para syuhada yang mulia, diantaranya adalah bintang para syuhada, Hamzah r.a paman Nabi. Bahkan yang lebih mahal dari segala hal tadi dan merupakan pukulan yang paling keras yang dirasakan adalah Nabi sendiri terkena parang di wajahnya dan remuk giginya kemudian terjatuh dalam sebuah lobang. Dan bagaimana usaha kaum musyrikin mengejar Nabi untuk menangkapnya sehingga seorang demi seorang dari para Nabi gugur syahid dalam mempertahankan beliau. Di antara yang terhebat ialah yang dilakukan oleh Abu Dujanah yang menjadikan punggungnya sebagai perisai untuk melindungi nabi sehingga diatasnyalah berjatuhan panah-panah yang tak dipedulikannya demi keselamatan Nabi tercinta.
Di sanalah jamaah Islam menyadari hasil dari pelajaran yang amat pahit itu.

Comments