Plato


Lahir sebagai putra Ariston dan Peristone sekitar tahun 429/428 SM (CD ROOM Encyclopedia Britannica CD 2000 Deluxe S.V.Plato :life) di kota Athena, dan wafat di kota yang sama pada tahun 347 SM dalam usia 80 tahun. Ia berasal dari keluarga aristokrat yang secara turun temurun memegang peranan penting dalam politik Athena.
Ariston, dalam kepercayaan Yunani waktu itu disebut sebagai penjelmaan Dewa Poseidon di bumi melalui  Codrus, raja terakhir Athena; sementara silsilah ibunya, mengantarkan kepada keluarga pembuat undang-undang pertama Yunani,Solon. Hal ini mempengaruhi cita-citanya untuk “menjadi orang negara”. Hanya saja perkembangan politik di masanya tidak memberi kesempatan padanya untuk mengikuti jalan hidup yang diinginkannya itu. Ia lahir tiga tahun setelah berlangsung perang besar Polioponesia, antara Athena dan Sparta, atau satu tahun setelah meninggalnya Pericles.
Jadi, posisi Plato pada masanya menjadi kuat ,karena salah satu faktornya adalah kepercayaan bangsa Yunani Kuno yang menganggapnya sebagai bagian dari keturunan dewa. Tentu saja ini hanya bentuk kepercayaan bangsa Yunani saja, yang memang memandang fisuf dan pembesar sebagai manusia istimewa keturunan dewa, bahkan sebagian diantaranya diyakini sebagai penjelmaan dewa.
Bentuk kepercayaan seperti ini juga banyak dimiliki bangsa-bangsa lain, termasuk masyarakat jawa yang meyakini bahwa jabatan raja atau presiden sebagai”pulung”  dari Tuhan.Melihat konteks yang demikian,maka bentuk keyakinan seperti itu termasuk dalam mitos, dan bukan memang keadaan yangg sebenarnya,sebagaimana diyakini masyarakat pada w aktu itu. Mereka tetap manusia biasa pada umumnya. Bahkan oleh sebagian kaum pagan Yunani,Plato dianggap sebagai anak Dewa Apollo.
Tahun kelahirannya adalah akhir masa keemasan Athena, atau masa Pericles yang berkuasa tahun 445-431 SM. Masa itu adalah masa terbaik Athena  yang menjelma menjadi negara kota terbaik pertama didunia, dan tempat munculnya demokrasi pertama kali. Pericles sendiri terpilih sebagai penguasa, karena prestasinya setiap tahun menjadi warga teladan.
Semula namanya adalah Arisokles dan oleh gurunya diganti menjadi Plato berhubung dengan kesempurnaan fisik serta kemauan kuat dan cita-citanya. Plato memperoleh pelajaran umum, menggambar, melukis belajar musik dan puisi pada masa kecilnya dari Kratylos, murid Heraclitus yang pernah mengajarkan ‘semuanya berlalu’ seperti air. Ajaran ini tidak mempu mempengaruhi Plato yang sudah terbiasa dengan tradisi hidup aristokrasi.  
Sejak berumur 20 tahun belajar dari Socrates dan menjadi murid setia Socrates. Socrates diagungkan sampai akhir hayatnya.  Plato mengalami pukulah hebat dalam hidupnya ketika Socrates dijatuhi hukuman mati oleh penguasa Athena tahun 399 SM. Ia memandangnya sebagai kazaliman. Akhirnya peristiwa itu sangat mempengaruhi hidupnya. Socrates bagi Plato adalah manusia yang paling jujur dan tidak pernahberbuat salah, dan ia memandang kezaliman itu sebagai bentuk ketidak adilan dan kesewenang-wenangan penguasa, yang merupakan manusia-manusia yang tidak bertanggung-jawab. Masa berikutnya dalam perjalanan hidup dan intelektualnya, Plato menunjukkan bahwa peristiwa penting ini memiliki pengaruh dalam pandangan politknya yang dituangkan dalam karya “republik”.
Tidak berselang lama setelah kematian Socrates, Plato meninggalkan Athena, pergi mengembara selama 12 tahun (399-387SM) disebabkan karena kesedihan yang mendalam dan dia dianggap sebagai  “orang yang berbahaya” oleh pemerintahan demokratis Athena.

Comments