Pascal yang bilang

“Hati terkadang punya alasan – alasan yang tidak bisa di terima oleh akal”
(Blaise Pascal)

Perempuan ini makhluk aneh yang sukar di mengerti, dia menjadi “berubah sedemikian rupa”. Oleh karena nya biasa ku bilang hawa yang membuat adam melakukan kesalahan (kaum hawa mungkin membela dengan melakukan pembenaran bahwa ini adalah settingan Tuhan itu sendiri )

Beberapa bulan yang lalu, makhluk aneh yang kecil, lucu imut ini berhadapan dengan ku..
12 Oktober 2010
Aku hadir di sebuah markas besar organisasi mahasiswa terbesar dan tertua untuk nantinya mengikuti aksi besar-besaran memprotes kebijakan pemerintah karena hari ini bertepatan dengan 100 hari presiden terpilih yang  menurut kami rezim yang terpilih langsung oleh rakyat ini tidak melakukan kerja yang konkret buat rakyatnya sendiri… ada nepostisme dalam pemerintahannya, banyak poitic image di dalamnya , pengalihan isu juga di pakai hanya untuk mempertahankan kekuasaannya atau bahkam mungkin saja di pakai untuk menyingkirkn lawan politiknya, aku jadi teringat sebuah buku “Dasar-dasar Ilmu Politknya” Prof. Miriam Budiardjo, politk menurut buku itu adalah “ alat untuk mempertahankan atau menyingkirkan kekuasaan” intinya ku pikirkan adalah politik itu tentang kekuasaan.
Siang harinya menjelang sore kami para mahasiswa juga melakukan “kekuasaan” untuk turun di jalan di pertigaan jalan Cikini Jakarta Pusat…yang nantinya pada hari yang sama dalam waktu yang berbeda juga tidak jauh dari Cikini tepatnya di Jln. Kimia, seorang mahasiswa Univ. Bung Karno  tertembak kakinya oleh aparat.

Aksi di mulai
Pertigaan Cikini di depan warabala KFC
Ada orasi yang mengecam pemerintah, aksi bakar ban yang membuat macet jalanan sehingga jalanan harus di alihkan kearah jalan Surabaya..
Suasana mencekam karena sepertinya 1 batalyon polisi huru hara di siapkan dengan senjata lengkapnya untuk meredam  aksi massa mahasiswa. Di tengah riuh demonstrasi, sesosok perempuan cantik, tinggi, kurus, imut dan lucu tertawa riang bersama 3 orang rekannya.. sepertinya ini aksi pertama kalinya baginya. Aku masih ingat senyum yang sangat indah dari bibirnya.
 Dia berasal dari sebuah kampus yang ku kenal, ku tahu karena bebrapa temannya yang ku tahu persis yang mengajaknknya untuk mengikuti aksi ini adalah sahabat-sahabatku, pasti lah dia berasal dari kampus yang sama dengan teman ku ini. 
Hmmm perempuan cantik ini punya mental yang tangguh, berani-beraninya dia ikut aksi ini pikirku. Sesaat ketika terjadi sedikit kericuhan dengan aparat, ku berlari menuju bis yang akan membawa kami ke istana negara, lokasi aksi yang sesungguhnya. Sekilas ku bertemu dengan  salah satu coordinator aksi ini, “MU sangat cantik ya bang’ katanya kepadaku. Ku jawab dengan senyum lirih. Karena sebenarnya ku tidak tahu siapa Mu yang sebenarnya..

Comments