Kisah Modem telkomflash



Judul, kata Pak Parto, guru bahasa Indonesia  waktu SMP , harus menggunakan awalan dengan huruf besar dan tanpa titik. Yup begitulah, tapi kata “telkomsel” pada judul di atas sengaja menggunakan awalan huruf kecil karena sebagai bentuk protes ungkapan kekecewaan betapa kecilnya sinyal internet di sini[1]

Mudik tahun ini [2] gue udh sengaja persiapkan diri untuk berinternet ria, minimal  bertwitter lah. Jadi dengan sengaja gue beli kartu perdana telkomsel domisili Bangka Belitung. Gue coba-coba aktivasi internet nya dengan modem adik. Iya sengaja emang laptop gue ga di bawa selain emang dalam proses install ulang , toh dirumah ada laptop lengkap dengan modem punya adik gue.

Dengan kartu perdana telkomsel yang baru aja di beli plus voucher rp 50.000 gue siap dengan hati riang untuk bisa berinternet ria. Tapi berdasarkan informasi yang gue dapet dari cutomer service nya telkomsel untuk bisa menggunakan paket unlimited harus dengan biaya pulsa lebih dari  Rp 50 ribu. Yup alhasil karena hanya mempunyai voucher senilai Rp 50 ribu maka gue coba mengakifkan interner dengan menggunakan fasilitas telkomsel hariannya dengan beban rp 11.000 per harinya, belakangan gue baru tahu kalau ada paket 14 hari dengan biaya kurang dari Rp. 50 ribu. Can you image as economy count ? that its more waste !

Hari pertama penggunaan gue sukses dan cukup senang dengan koneksi yang sangat baik bahkan bisa digunakan untuk mendownload aplikasi rich media player dan IDM di laptop adik. Agak mengarah ke malem dikit , yang terjadi adalah sinyal nya yang naik turun ga tentu tiba2 berubah menjadi edge atau GPRS dengan grafik yang mengesalkan ! telkomsel merubah paradigm gue tentang operator ini, yang gue tahu di Bangka sinyal yang sangat bagus adalah telkomsel dan XL itu adalah masuk kategori high recommended, but I totally disappointed !

Hal ini terjadi berulang kali, padahal gue bisa pantau transfer JUventus FC hanya melalui twitter dan kadang butuh informasi terkini, selain itu proses loading nya juga sangat teramat lamban..of course klo ga lamban pasti gue ga bakal buat tulisan ini kan ?
Ya padahal katanya Indonesia masuk daftar pengguna internet terbanyak di dunia, tapi tidak didukung dengan upaya perbaikan fasilitas nya, huft menyebalkan. Ini PR besar bagi pemerintah yang sengaja blok situs porno tapi malah tidak memperbaiki fasilitas internet dengan baik, penyakit klasik pemerintah !

Bagi gue telkomsel adalah patokan, mereka harus berbangga dengan ini. Tapi klo telkomsel aja ga bisa berbuat banyak dengan loading yang lama dan proses sinyal yang lebih banyak edge nya bagaimana dengan operator lain sementara kita sebagai customer dituntut untuk membayar mahal dengan hanya cukup bersabar dengan semua fasilitas yang buruk.


[1] Disini maksudnya di rumah di sungailiat bangka
[2] Maksudnya Agustus 2013

Comments