Pendapat Herakleitos (550-480SM)




“Herakleitos berpendapat bahwa api periodik adalah tuhan yang kekal, bahwa takdir adalah logos yang memunculkan segala hal yang ada lewat persaingan antar hal-hal yang berlawanan. Herkleitos mengatakan bahwa segala sesuatunya muncul seturut takdir, dan bahwa takdir itu sama dengan keniscayaan. Herakleitos mendukung pendapat bahwa esensi dari takdir adalah logos yang menyebar dalam seluruh realitas. Realitas kita ini adalah sebuah tubuh dari either, benih dari mana semesta ini muncul dan(benih) bagi periode sesuai dengan ukuran yang sudah ditetapkan.”
“itulah mengapa kita harus mengikuti apa yang sama, atau apa yang menjadi milik bersama semua orang.  Sebenarnya, apa yang sama untuk semua orang adalah persis sama dengan apa yang menjadi milik bersama. Namun, meskipun logos itu sama bagi semua orang, kebanyakan orang hidup seolah-olah mereka memiliki pengertian sendiri-sendiri”
“Herakleitos mengatakan bahwa yang menyeluruh adalah yang terbatas dan tak terbatas, menjadi (dan) tak menjadi, mortal (dan imortal), logos, kekal, ayah, anak, tuhan adil dan mengatakan : jangan dengarkan aku, tetapi dengarkanlah logos, dan sangat bijaksana menerima bahwa yang menyeluruh adalah satu”
Bahwa api berfungsi sebagai logos dan tuhan, memerintah segala hal berubah menjadi udara lalu bertransformasi menjadi kelembaban yang lalu ia sebut sebagai lautan dan dari lautan pada gilirannya,  munculah tanah, langit dan segala hal yang ada di dalamnya. Cara semua hal kembali lagi ke asal semula dan terbakar semuanya dalam api.
“Tuhan adalah siang hari dan malam hari. Musim dingin dan musim panas, perang dan damai, kekayaan dan kelaparan (maksudnya, segala hal yang bertentangan); ia mengambil bentuk yang beraneka ragam, mirip dengan minyak zaitun, saat dicampurkan dengan rempah tertentu, ia lalu diberi nama yang berbeda-beda sesuai dengan bau yang muncul darinya”
“hidup dan mati, bangun atau tidur, muda atau tua, semua sama saja, karena masing-masing berubah ke lawannya dan sebaliknya”
Harus dimengerti bahwa perang itu sesuatu yang biasa, bahwa pertentangan adalah keadilan, dan bahwa segala sesuatunya muncul dan mati seturut dengan pertentangan dan keniscayaan”
“kosmos ini, sama bagi semua, tidak pernah dibuat manusia maupun tuhan, kosmos ini selalu ada, (sekarang) ada dan akan ada seperti api yang selalu hidup, meyala dan meredup sesuai dengan waktunya (ukurannya)”

Comments