Jemu



Kata orang orang, “jemu” itu membosankan, mereka bilang bosan itu menyebalkan, bagaimana supaya tidak sebal lagi ? iya mereka wajib mencari kesibukan. Ah, ku pikir ini seperti paradoks, mereka pastilah tidak tahu apa apa. Bukankah ketika jemu itu artinya kesibukan tidak ada, bukankah jemu adalah tanda supaya kita produktif ? 

Pesan yang sama akan kita temukan dalam kalimat indah dan puitis karya motivator handal di negara ini. Motivator yang terhebat akan bilang bahwa kegagalan sebagai tanda kita akan berhasil lebih baik lagi sebuah metafor bahwa kegagalan identik dengan keberhasilan tapi Cuma tertunda saja. Mirip bukan dengan kejemuan adalah tanda supaya kita produktif ? 



Tidakkah ini juga membosankan ? semua orang tahu dalam benaknya bahwa kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda sama layaknya dengan kejemuan adalah tanda supaya produktif, jika di perluas akan menjadi lebih berlebihan lagi yaitu, kesempitan dan kesusahan akan membuat kita kreatif, jadi ini hanya masalah sudut pandang saja. Padahal sudut pandangnya selalu saja sama, membosankan !

Kemudian level berikutnya Tuhan menjadi terlibat atau semerta merta di libatkan bahkan terpaksa dilibatkan. Katanya jika bosan, jika jemu, dan jika gagal itu adalah cara Tuhan untuk memberi kita yang terbaik, karena Dialah perencana yang baik,. Uhm mungkin ini yang dimaksud dengan sudut pandang yang berbeda, Iya ini pastinya sudut pandangnya religius sekali. Tuhan menjadi pihak ke 3 karena kejemuan, kegagalan dan kebosanan manusia.

Tapi coba di cerna ulang, masa lalu tidak bisa terulang. Heraklitus bilang “kita tidak akan pernah berada dalam sungai yang sama”. Jika demikian, kegagalan kita juga tidak bisa di ulang mestinya, karenanya kita butuh Tuhan untuk memperbaiki keadaan. Simple, karena kita yang gagal sudah kadung gagal dan yang tak terbatas akan memperbaikinya. Prinsip ikhlas berlaku disini. Ah Tuhan memang tempat mengadu dan tumpuan harapan yang menenangkan.

Jadi bagaimana dengan atheis menghadapi kegagalan ? tidak ada Tuhan dalam dirinya. Pasti mereka adalah orang yang sangat menjemukan sekali.

Comments