Sungailiat-Bangka

Ada bau tanah yang berbeda, tanah yang berdebu, pasirnya seperti sering berganti setiap saat. Dari sini ku tahu tanah disini terlalu sering di injak, diseret seret dan di lindas oleh mesin, ditumpahi bensin dan tembakau bercampur ludah dan sampah. Iya, tanah ini tanah Jakarta.

Di kota riuh ini, di sebuah kelas, jaket ku biru lambang di dada kanannya membanggakan sekali, lambang Trisakti. Diktat tebal tentang ekspor impor,kapal besar, pasti inilah masa depan yang tepat bahkan terlalu pas sekali.Tetapi disebuah sudut, aku memandang kemewahan tanda bahwa tidak mungkin sekali aku bernaung bersama disini. Ah mereka terlalu mewah, prestisius.

Air bersih mengalir, burung gagak kecil berdecit, untaian hijau kebun lada berjajar sangat ramah. Pangkal pohon pelawan kebanggaan berdiri gagah. Ada belalang hijau yang acuh tak acuh, kata masyarakat sekitar jangan terlalu dalam bermain ke dalam hutan bisa jadi ular berbisa tak ramah atau hantu hutan lah yang datang.

Embunnya tidak dingin memang tapi basah menyejukan, sinar mataharinya hangatnya pelan pelan. Apakah pagi ini kita akan sibuk ? iya, seperti biasa kita akan dikejar olah kepentingan kepentingan bersatu dengan desakan desakan hari ini, tapi enam menit embun pagi plus cahaya matahari langka ini akan kalian rindukan disini. Sungailiat-Bangka.






Comments